Lelah-lelah yang Disukai Allah

Bekerja
Bekerja

Berlelah-lelahlah di dunia dalam menjalankan semua perintah Allah. Bersabarlah atas semua kelelahan di saat melakukan segenap titah Allah. Berlelah-lelahlah di dunia, sebab kelak di Surga tak akan ada lagi rasa payah. Resapilah ayat ini. “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad” (QS Ali ‘Imraan [3]: 142).

Lelah dan Lelah

Meski lelah, amal shalih harus terus kita lakukan. Segera setiap selesai sebuah urusan, kerjakanlah urusan yang lain. “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (QS Alam Nasyrah [94]: 7).

Berlelah-lelahlahl! Kerjakanlah berbagai amal shalih, bahkan kesemua itu dalam semangat saling berlomba. “Maka, berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan” QS Al-Baqarah [2]: 148).

Apa saja lelah yang disukai Allah? Pertama, lelah dalam memberikan ilmu kepada orang lain dan belajar menuntut ilmu. Resapilah ayat ini: “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: ‘Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.’ Akan tetapi (dia berkata): ‘Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya’.” (QS Ali ‘Imraan [3]: 79). Apa yang dimaksud “orang-orang rabbani”? Mereka, adalah orang yang sempurna ilmu dan taqwanya kepada Allah Swt.

 Kedua, lelah berdakwah di Jalan Allah. Perhatikanlah ayat ini: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shalih, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?’.” (QS Fushshilat [41]: 33).

Ketiga, lelah di saat berjuang di Jalan Allah. Perhatikanlah ayat ini: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang Mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada Jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar” (QS At-Taubah [9]: 111).

Keempat, lelah di saat mengurus keluarga. Resapilah ayat ini: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS At-Tahrim [66]: 06).

Kelima, lelah di kala mencari nafkah. Cermatilah ayat ini: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (QS Al-Jumu’ah [62]: 10).

Keenam, lelah ketika susah dan menderita. Simaklah ayat ini: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS Al-Baqarah [2]: 155).

Ketujuh, khusus yang berposisi sebagai (calon) ibu, lelah di saat hamil, menyusui dan mengasuh anak. Renungkanlah ayat ini: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu“ (QS Luqman [31]: 14).

Buah Indah

Sungguh, tak mengapa kita berlelah-lelah di dunia. Tak menjadi soal kita berpayah-payah di bumi yang fana ini. Teruslah beramal shalih! Kelak, insya-Allah surga akan menjadi tempat tinggal kita. []  

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *