Ramadhan, Selamat Datang Kekasih!

Ramadhan
Marhaban Yaa Ramadhan

Oleh M. Anwar Djaelani

Alhamdulillah, kita beruntung jika masih disempatkan oleh Allah untuk bersua lagi dengan bulan Ramadhan. Kehadirannya harus kita sambut dengan penuh rasa suka, bak seseorang yang akan segera bertemu dengan kekasih tercinta yang telah lama berpisah.

Merawat Sunnah

Menyongsong Ramadhan, merupakan amalan yang baik jika kita menengok kembali sunnah Rasulullah Saw jika menghadapi kedatangan bulan penuh barakah ini. Marilah terus berusaha menjadi umat Rasulullah Saw yang selalu menghidup-hidupkan sunnahnya. Hanya dengan cara demikian, insya-Allah akan menjadi bukti yang tak terbantahkan bahwa kita memang mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Sejumlah Sunnah. 1).Kaji Ulang Ilmu Terkait Ramadhan. Terlebih di bulan Sya’ban, kita kaji ulang berbagai pelajaran tentang puasa Ramadhan. Perhatikanlah Hadits ini: “Rasulullah Saw pada hari terakhir dari bulan Sya’ban berkhutbah di hadapan kami. Maka, beliau bersabda: ‘Wahai manusia, sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu dan qiyam di malam harinya suatu tathauwu’. Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di bulan yang lain. Barangsiapa menunaikan suatu fardhu dalam bulan Ramadhan, samalah dia dengan orang yang mengerjakan tujuh puluh fardhu di bulan yang lain. Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu pahalanya adalah surga. Ramadhan itu adalah bulan memberikan pertolongan dan bulan Allah menambah rizki para mu’min di dalamnya. Barangsiapa memberi makanan berbuka di dalamnya kepada seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan berbuka puasa, baginya pahalanya seperti pahala orang yang mengerjakan puasa itu, tanpa sedikitpun berkurang.’ Para Sahabat berkata: ‘Yaa Rasulullah, tidaklah kami semua memiliki makanan berbuka puasa itu untuk orang yang berpuasa!’ Maka bersabda Rasulullah Saw: ‘Allah memberikan pahala ini kepada orang yang memberikan sebutir kurma atau seteguk air, atau sehirup susu. Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya merdeka dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari hamba sahaya (pembantu rumah-tangga), niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka. Oleh karena itu perbanyaklah yang empat perkara di dalam bulan Ramadhan. Dua perkara untuk kamu menyenangkan Tuhanmu dan dua perkara lagi untuk kamu sangat menghajatinya. Dua  perkara yang kamu lakukan untuk menyenangkan Allah, ialah mengakui dengan sesungguhnya, bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan mohon ampun kepada-Nya. Dua perkara lagi yang kamu sangat membutuhinya, ialah mohon surga dan berlindung dari neraka. Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berpuasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolamku dengan suatu  minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga ia masuk dalam surga’.” (HR Ibn Khuzaimah).

2).Menyampaikan Tahniah (Ucapan Selamat). Ramadhan adalah satu-satunya nama bulan yang disebut di dalam Al-Qur’an. Di dalam Ramadhan diturunkan (ayat) Al-Qur’an untuk kali pertama. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan kalau Rasulullah Saw mengelu-elukan kehadiran Ramadhan dengan penuh rasa senang dan gembira. Simaklah sabdanya yang memuat ungkapan rasa suka, kepada para Sahabatnya: “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Selamat datang atasnya. Telah datang bulan puasa pembawa segala keberkahan. Alangkah mulia tamu yang datang ini” (HR Ath-Thabrani). Sunnah hukumnya berlaku senang dan gembira menyambut datangnya Ramadhan dan bagus jika diungkapkan lewat berbagai ekspresi yang mungkin bisa kita kerjakan.

Puasa Ramadhan

1).Dasar Hukum, QS Al-Baqarah [2]: 183, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.

2).Rukun Puasa.

a).Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

b).Berniat.

3).Adab Berpuasa.

a).Makan sahur dan mengakhirkannya. Makan sahur adalah sunnah dan sedapat-dapatnya dikerjakan karena penuh berkah. Waktu sahur, sunnah diakhirkan.

b).Ta’jil (menyegerakan berbuka). Jika telah nyata terbenamnya matahari maka sunnah untuk menyegerakan berbuka puasa, seperti di Hadits ini: Selalulah manusia itu dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka (HR Bukhari dan Muslim).

c).Berdoa ketika berbuka dan sementara berpuasa seperti di riwayat berikut ini. Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, kepala negara yang adil, dan orang yang teraniaya (HR Tirmidzi).

d).Menghindari hal-hal yang bertentangan dengan puasa, sebagaimana yang diatur Hadits ini: “Tidaklah berpuasa itu hanya menahan dari makan-minum, tetapi berpuasa itu adalah menahan dari perbuatan kosong dan perkataan keji. Maka jika kau dicaci orang atau diperbodohnya (dilecehkan), hendaklah katakan: ‘Saya berpuasa, saya berpuasa’.” (HR Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban). “Siapa yang tidak menghentikan perkataan-perkataan dusta dan melakukan kedustaan itu, maka Allah tidak merasa perlu ia meninggalkan makan-minumnya (berpuasa)” (HR Jamaah, kecuali Muslim).

e).Menggosok gigi, dengan dasar Hadits ini: “Saya lihat Rasulullah Saw tidak terhitung kali menggosok gigi sewaktu ia berpuasa“ (HR Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi). f).Memerbanyak amal-shalih, dengan meningkatkan berbagai kebajikan, antara lain seperti banyak bersedekah.

Berharap Ridha

Sambutlah Ramadhan dengan sepenuh bahagia. Berpuasa-lah di dalamnya dengan sepenuh ketaatan. Semoga Allah meridhai amaliyah kita. []

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *