Gelar Wisuda Tahfizh SD Luqman Al Hakim Surabaya ke IX

Anak merupakan harta paling berharga bagi kedua orang tua. Kebahagiaan kedua orang tua adalah ketika mereka melihat putra-putrinya tumbuh sebagai anak yang sholih-sholihah. Hati orang tua mana yang tidak bangga dan bahagia melihat anak-anaknya berahklaqul karimah serta memiliki hafalan Al-Quran.

Apalagi ditambah mampu mengharumkan nama kedua orang tua melalui prestasi-prestasi yang diraihnya. Sungguh pengorbanan orang tua tidaklah sia-sia. Demi melihat anaknya tumbuh berkembang sesuai tuntunan Islam, para orang tua rela berkorban serta berusaha keras memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Itulah sambutan Kepala SD Luqman Al-Hakim Pondok pesantren Hidayatullah Surabaya, Ust. Adi Purwanto, M.Pd, ketika opening Haflah IX Tahfidz Al-Quran edisi ke-sembilan pada Sabtu, 12 Dzulqaidah 1443 (11/6/2022).

Acara ini diikuti sekitar 200 peserta mulai santri penghafal Al-Qur’an, orang tua wali santri, hingga para undangan. Acara ini berlangsung di aula Lt. 3 Gedung SD Luqman Al-Hakim Surabaya.

Ust. Adi juga menjelaskan bahwa SD Luqman Al Hakim merupakan sekolah full day yang mampu menghasilkan banyak prestasi serta penghafal Al Quran.

Dengan 2 program, yakni kelas reguler dan kelas takhasus tahfidz, salah satu sekolah Islam terbaik di Surabaya ini berusaha mewujudkan generasi yang tak hanya pandai secara intelektual, tapi juga memiliki hafalan Al Quran serta kemandirian dalam beribadah.

Sementara itu, Koordinator Bidang Al-Quran, Ust. Syamsul Alam Jaga, M.I. Kom menjelaskann bahwa Haflah IX tahfidz Al-Quran ini dilaksanakan secara rutin tiap semester. Santri yang telah menyelesaikan target hafalan yakni minimal hafal 1 juz akan diuji.

Dia mengatakan, santri yang mampu lulus dalam ujian, akan mendapatkan syahadah (ijazah) tahfidz Al Quran yang akan diserahkan ketika wisuda tahfidz.

“Seremonial ini sebagai bentuk apresiasi kita terhadap ikhtiar dan perjuangan santri sekaligus orang tua dalam menghafalkan kalam illahi. Sekaligus sebagai bentuk syiar Islam, agar semakin banyak lahir para penghafal-penghafal Al Quran, para penjaga Al Quran di usia khususnya sekolah dasar,” tandasnya.

Dalam sesi tausiyah, hadir sebagai pembicara Ust. Herman Sutarman, Lc, dosen STAI Luqman Al Hakim Surabaya. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan nasehat bahwa kita tidak diperbolehkan hasad dan iri hati kecuali terhadap 2 orang. Yakni, pertama orang yang dikaruniai kemampuan oleh Allah untuk membaca atau menghafal Al Quran lalu ia gemar membaca dan menghafal Al Quran tersebut. Kedua, orang yang dikaruniai harta oleh Allah dan gemar bersedekah.

Alumni salah satu universitas di Madinah ini juga menukil sebuah hadist dari Abdullah bin Mas’ud, bahwa barang siapa yang ingin mengetahui apakah orang tersebut cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka, lihatlah apakah dia mencintai Al Quran.

Ustadz Sutarman menutup tausiyahnya dengan sebuah pertanyaan yang menyentuh, seberapa cintakah kita dengan Al Quran?

Hadir dalam acara tersebut, Ust. H. Syamsuddin, SE, MM selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya. Turut pula memberikan sambutan, Ibu Cacik Suci Astuti, M.T, Ketua Komite SD Luqman Al Hakim.

Acara ditutup dengan doa tepat pukul 11.00 WIB, oleh Ust. Zainun Nasich, M.Pd trainer nasional Metode Baca Al Quran Al Hidayah.*/Rudi Trianto (Humas Siluqim)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *