“Ajarilah anak-anak kalian mengenal 3 hal: mencintai Nabi kalian, mencintai keluarga beliau dan membaca Al-Qur’an. Karena sesungguhnya pembawa Al-Qur’an itu berada di bawah naungan singgasana Allah ta’ala, di hari dimana tidak ada naungan, kecuali naunganNya bersama para Nabi dan orang-orang pilihan-Nya.” (HR. Thabrani dan Ibnu Najr)
Al-Qur’an adalah ilmu di atas segala ilmu dan sumber petunjuk bagi seluruh manusia, Al-Qur’anlah yang akan menuntun bagaimana cara manusia meniti kehidupan sejak lahir hingga ajal menjemputnya nanti. Jika semua orang memahami keistimewaan dari Al-Qur’an, maka setiap orangtua akan berlomba untuk mengajarkan Al-Qur’an ini pada anaknya sejak usia dini dan tidak ada alasan untuk menunda-nundanya lagi.
Imam Hakim meriwayatkan dari Buraidah bahwa Nabi SAW, bersabda “Barangsiapa membaca Al-Qur’an, mempelajari dan mengamalkannya, maka pada hari kiamat nanti Allah akan memakaikan kepada kedua orangtuanya mahkota dari cahaya seperti cahaya matahari dan mengenakan kepada ke dua orangtuanya perhiasan yang tidak pernah ia kenakan sebelumnya ketika di dunia. Lantas keduanya bertanya, apa yang telah kami lakukan sehingga kami memperoleh semua ini? Allah menjawab “karena kamu telah mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anakmu”.
Jika kita menengok kembali sejarah masa lalu, betapa banyak para penghafal Al-Qur’an saat usianya masih kecil dan ini akan menjadi motivasi kita sebagai pendidik untuk bisa membuat anak-anak mengenal dan mencintai Al-Qur’an sejak dini.
Imam Syafi’I mengatakan “Aku telah menghafal Al-Qur’an ketika aku berumur 7 tahun dan aku telah menghafal kitab Al-Muwattha’ ketika aku berumur 10 tahun. Ibnu Sina ketika berumur 10 tahun ia telah menghafal Al-Qur’an.
Ibnu Abbas mengatakan: Rasulullah telah wafat sewaktu usiaku menginjak 10 tahun sedang aku telah menghafal ayat-ayat muhkam. Sahl bin Abdillah At-Tastari berkata “Aku pulang pergi ke Madrasah belajar Al-Qur’an dan aku berhasil menghafalnya ketika usiaku 6 atau 7 tahun.”
Fenomena yang terjadi saatini, anak-anak kita sudah dikepung dengan media-media yang kurang mendidik. Lalu sudahkah mereka mencintai Al-Qur’an ketimbang gadget yang dikenalnya saat ini? Itulah tantangan kita sebagai orang tua dan pendidik, bagaimana hati anak-anak bisa dekat dengan Al-Qur’an dan mencintainya sedini mungkin? Bagaimana anak-anak bisa mencintai al –qur’an jika tidak mengenalnya?
Ibnu Sina mengungkapkan bahwa “apabila seorang anak telah memulai memahami pembicaraan, maka dimulailah belajar Al-Qur’an dengan memperagakan kepadanya cara mengucapkan huruf hijaiyah yang benar, kemudian dikenalkan pula pokok-pokok agama atau aqidah yang benar.”
Berikut ini kiat-kiat sederhana agar anak-anak dapat mencintai Al-Qur’an dan selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an:
Ketika ibu sedang mengandung, baca dan sering-seringlah memperdengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an akan lebih utama dengan membiasakan membaca sendiri sebelum dan selama kehamilan.
Perdengarkan pada anak ayat-ayat Al-Qur’an di rumah setiaphari, baik melalui VCD, TV atau ponsel. Cara ini tidak harus anak selalu memperdengarkannya, biarkan anak tetapbermain yang penting alunan atau suara dari ayat-ayat Al-Qur’an tetap terdengar.
Karena meskipun anak focus pada permainannya, sebenarnya dia dapat mendengar ayat-ayat tersebut dan dengan sendirinya anak akan tertarik mendengarnya langsung bahkan menghafalnya.
Dalam mengajari anak membaca Al-Qur’an, lakukan secara konsisten. Buatlah agenda atau jadwal dengan menyesuaikan kondisi anak agar mengerti bahwa ada pola waktu-waktu tertentu anak belajar mengaji jangan menggunakan waktu bermain atau saat istirahat anak, karena hal ini membuat anak enggan untuk belajar.
Orangtua tidak hanya mengajari anak membaca Al-Qur’an tetapi juga harus menjadi contoh bagi mereka dalam belajar Al-Qur’an. Agar anak lebih menyukai, mudah dan senang, orangtua hendaknya membaca di rumah setiap waktu.
Ingatlah anak adalah peniru yang ulung, apa yang dilihat baik dalam rumah atau di luar rumah akan sangat mudah ditiru oleh sang anak.
Semoga kita termasuk orang tua yang istiqomah dalam mendidik putra-putri kita untuk membaca,mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an. Aamiin.
oleh: Dra. Siti Fathimah (guru TK Yaa Bunayya Surabaya)