“Sombong” Penghalang ke Surga

"Sombong" Penghalang ke Surga

Dari Abdullah bin Mas’ud, Nabi saw bersabda:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan”. Seorang laki-laki bertanya, “Sesungguhnya seseorang menyukai apabila baju dan kasutnya bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?” Baginda menjawab: “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai yang indah, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia”.
(HR Muslim No: 131)

Sifat sombong adalah turunan iblis, merasa dirinya lebih baik dari yang lain.

Imam Nawawi berkata : Hadis ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merasa diri sendiri lebih benar, paling lurus, paling khusuk, disertai merendahkan orang lain, serta merasa bosan, jenuh, bahkan menolak kebenaran yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.

Tidak masuk surga orang yang memiliki sifat sombong dalam dirinya walaupun sebesar biji sawi.

Sifat sombong, adalah merasa dia saja yang betul dan benar, kondisi demikian akan mendorong seseorang menolak kebenaran dan merendah serta menyepelekan orang lain.

Dalam kitab Riyadusshalihin, Sombong itu adalah menolak kebenaran dengan menolak dan berpaling darinya serta tidak mau menerimanya.

Sedangkan meremehkan manusia yakni merendahkan dan meremehkan orang lain, memandang orang lain tidak ada apa-apa dan melihat dirinya lebih dibandingkan dengan orang lain.

Suka kepada keindahan pakaian tidak termasuk kepada sifat kesombongan. Rasulullah saw, menjelaskan definisi sombong :

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Sombong ialah tidak menerima kebenaran dan menghina sesama manusia”.
(HR Muslim 1310)

Sombong adalah keadaan seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri. Memandang dirinya lebih besar dari pada orang lain. Kesombongan yang paling parah adalah sombong kepada Rabbnya dengan menolak kebenaran dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya baik berupa ketaatan ataupun meng-esa-kan-Nya”.
(Fathul Bari 10 hal 601)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *