Teriakan Takbir “Allahu Akbar” Mengema diseluruh Pelosok Negeri

sekolah Islam Surabaya

Hidayatullah kembali melakulan wisuda dan pelepasan kader dai sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Luqman Al Hakim (STAIL) Surabaya di Aula Seba Guna, Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Sabtu (25/08/2018).

Anggota Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Drs Wahyu Rahman, MM, saat memberikan pidato pelepasan acara tersebut, menyampaikan selamat kepada para dai wisudawan yang kelak akan mengemban amanah dakwah dan pengabdian sosial kemasyarakatan ke berbagai daerah di Indonesia.

sekolah Islam Surabaya
sekolah Islam Surabaya

Dalam pada itu ia mengingatkan, peran seorang dai sarjana memikul amanah yang tidak sederhana. Karena selain dituntut harus meneguhkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di pundaknya juga terdapat beban untuk menjadi teladan di masyarakat (uswatun hasanah).

“Pantang bagi dai, untuk membeda-bedakan antara tempat ‘basah’ dan ‘kering.’ Ia harus siap dan ikhkas mengemban tugas, di mana pun juga,” pesannya.

Dengan menancapkan komitmen tersebut, terangnya, maka seorang dai akan tangguh berjuang di medak dakwah. Tidak akan mudah ‘balik kanan’ lantaran tantangan yang dihadapi dipandang sulit.

Karena pada hakekatnya, tambahnya, Tuhan orang beriman itu, tetap sama, di mana pun ia berada. Allah akan senantiasa menolong hamba-hamba-Nya, yang senantiasa memperjuangkan agama-Nya dengan ikhlas.

Hal lain yang diperhatikan, lanjut dai yang pernah ditugaskan ke berbagai daerah di Indonesia ini, “Janganlah pernah terpisah dengan jamaah”.

“Dengan berjamaah, seorang dai akan terus terjaga spiritnya, karena akan mendapat arahan dan motivasi dari senior, atau pun antar sesama dai,” ujarnya.

“Jadi, jangan pernah tinggalkan halaqah!,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Pembina Hidayatullah Jawa Timur, KH Abdul Rahman, dalam taushiahnya, meminta para kadir untuk berperilaku dewasa.

“Dewasa yang dimaksud di sini, bukan hanya sekedar sikap, tapi juga pikiran dan spiritualitas,” jelasnya.

Ia menjelaskan, indikasi telah terjadinya kedewasaan itu, setiap dai mampu mengerai segala persoalan yang dihadapi di medan dakwah.

“Jadi, dai itu harus mampu memberikan solusi bagi problematika ummat. Bukan justru menjadi sumber masalah,” paparnya.

Untuk tahun ini, STAIL Surabaya mengirimkan 25 kader dai ke seluruh pelosok Nusantara dari Sumatera hingga Papua. Acara penugasan itu dihadiri oleh berbagai elemen Hidayatullah, mulai dari Pengurus Pusat, Pembina, Pimpinan Wilayah, perwakilan unsur Badan Usaha dan Amal Usaha Hidayatullah serta ratusan tamu undangan.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *