Sebagai pemimpin, Visi Apa yang mau dibangun?

Seperti Apa Pemimpin Itu?

Itulah alasan para pengikut nya mau mengikutinya. Dalam visi yang dibangun oleh pemimpin yang visioner itulah seorang pengikut bisa membaca bagaimana harapan di masa mendatang.

Sebuah tanda akan sebuah harapan dan sejarah hari esok yang gemilang menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan untuk ttaat mengikutinya dan mewujudkan harapan itu.

Sebab hari esok itu adalah harapan indah terbesar yang ingin dicapainya. Terwujudnya sebuah harapan tentang kebahagiaan, kemenangan dan kesuksesan. Mewujudkannya adalah sebuah keharusan.

Mengambil pelajaran dari kisah Ibrahim dan keluarganya di QS Ibrahim 30-35 menunjukkan betapa dalam doa dan sejarah yang tercantum dalam kisah itu menunjukkan bahwa visi besar Ibrahim mampu ditangkap oleh keluarganya, sehingga kemudian kesadaran tauhid mereka mengantarkan kepada sebuah ketaatan tulus kepada Alloh dan Ibrahim sebagai Rosul juga pemimpinnya.

Tanggungjawab sebagai pemimpin adalah harus memiliki visi ke depan yang jelas dan mampu dibaca oleh para pengikutnya. Kemampuan pemimpin dalam melihat tanda – tanda zaman bagaimana nanti kedepannya adalah sebuah hal yang wajib dimiliki. Ia harus mampu membahasakan dan memahamkan visi besarnya itu kepada para pengikutnya.

Kisah anak gagak yang baru pecah dari cangkangnya yang berwarna putih, sehingga induknya yang berwarna hitam menjadi ragu dan menjauhi anaknya dan tidak memberikan kebutuhannya anaknya.

Anak gagak yang dalam kondisi itu tidak putus asa, terus bergerak bagai ingin mendatangi induknya. Bergerak dan terus bergerak dalam sebuah keyakinan, sehingga badannya berkeringat dan mengeluarkan bau busuk yang memancing serangga dan hewan lain yang tertarik dengan bau itu.

Dan qodarullah anak gagak yang tidak didekati induknya itu mendapatkan makanan dari serangga atau hewan yang mendekatinya. Hingga kemudian ia terus tumbuh besar lalu bulu-bulunya mulai berubah hitam dan kemudian induknya mau mendekatinya.

Maka tetaplah yakin dan terus bergerak agar harapan itu bisa diwujudkan.
Kita ini menciptakan sejarah atau kita ini diciptakan sejarah. Kita ini obyek dari sebuah sejarah atau subyek pelaku sebuah sejarah.

Al Alaq memberikan kita pelajaran akan pentingnya membentuk sejarah dengan segala potensi yang Alloh berikan pada kita. Potensi yang Alloh berikan adalah modal besar yang sempurna untuk lahirnya sebuah prinsip hidup yang ia pegang sehingga ia sukses menjadi perumus dan pencetak sejarah itu.

Tidak ada alasan untuk gagal dalam hidup. Karena sejarah sudah memberikan fakta bahwa dengan potensi yang sama yang Alloh berikan banyak manusia yang berhasil dan sukses dalam hidupnya.

Namun yang harus difahami bahwa segala suatu bernama kesuksesan itu tidak serta merta muncul sim salabim datang begitu saja. Sementara Alloh pasti tidak akan mau menerima alasan dari kita jika kemudian kita gagal. Karena modal yang sama sudah diberikan kepada kita sebagaimana banyak orang sukses dengan modal tersebut.

Jangan dengarkan dan bersedih dengan persepsi orang lain ketika melihat beratnya perjalanan hidup kita mencapai kesuksesan. Hari ini bukan vonis bagi kita, karena hari esok adalah hari dimana semua menjadi jawaban dan sebuah kesimpulan.

Innamal a’malu bin niyat … Niat dan keyakinan kuat itulah yang akan mengantarkan kita pada sebuah akhir dari perjalanan kita. Sekuat apa niat dan keyakinan kita untuk bergerak dalam hidup dalam mewujudkan kesuksesan adalah kunci ending dari hidupnya.

Keyakinan yang kuat itu dari visi besarnya itulah yang akan menjadikan dia percaya diri. Semua kekhawatiran itu akan tertepis dengan keyakinan kuatnya. Karena kekhawatiran serta pesimisme itu adalah penyebab kegagalan.

Ismail, Hajar, Ishaq (keluarga Ibrahim) sangat meyakini dan setia kepada visi besar Ibrahim terkait masa depan mereka. Doa yang dipanjatkan Ibrahim menumbuhkan keyakinan membara yang menjadikan mereka yakin dengan pemimpin mereka yaitu Ibrahim.

Dan pada akhirnya sejarah kemudian membuktikan apa yang menjadi visi besar Ibrahim itu terwujud dengan terwujudnya lembah Bakkah menjadi pusat peradaban dunia yaitu Mekkah yang kita lihat seperti saat ini. Maka sebagai pemimpin, Visi Apa yang mau dibangun? Cita – cita besar apa yang mau diwujudkan?

*Basori Abu Fina
*Disarikan dari tausyiah Ust. Ali Imron, M.Ag

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *